Jumat, 27 Juni 2014

CERITA HATI KECIL



            Adakalanya aku,kita, dan mereka sering memikirkan bagaimana jika kita sudah memiliki masa depan nanti, mungkin kita akan sibuk dengan dunia kita masing-masing. Seperti itu lah yang terjadi denganku, perkenalkan aku Emma Amelia aku terlahir di sebuah kota yang mungkin tak ada yang tau tentang kota sejuta kenangan ini. Muaradua. Yah, aku lahir di Muaradua, 18 april 1999. Dan aku sangat menyendiri, aku sangat menyukai apa yang tidak banyak orang sukai, terkadang aku suka sering melihat awan, aku hanya berkhayal bagaimana suatu saat nanti aku bisa melihat awan cumulus dan cirrus di negara lain.
            Kau tau hal apa lagi yang aneh di hidupku ? teman-temanku memanggilku dengan sebutan “black” karena waktu SMP seorang temanku menjulukiku “si hitam” karena dia bilang jika kulitku sangat hitam. Aku awalnya marah tetapi aku diam-diam berusaha untuk memperbaiki diriku, dan kini aku telah berubah meski sedikit demi sedikit. Sejak kelas 1 SMP aku sangat menyukai seseorang, dia kakak kelasku, dia sangat berbeda dengan yang lain, dia sangat pintar di sekolahku dia selalu menjadi juara umum dan kebetulan dia satu kelas dengan sepupuku, setiap hari aku bermain di kelas sepupuku hanya untuk melihat dia. Aku sangat menyukai kakak kelas itu. Dia mungkin tidak tampan tapi dia terlihat sangat istimewa bagiku.
            Aku bertekad untuk menjadi pintar karena kakak kelas itu. Tetapi aku selalu gagal dan bahkan sangat gagal tapi selalu berusaha. Satu lagi, aku sangat menyukai idolaku, dia Justin Drew Bieber, kenapa ? apa aku salah jika aku mengidolakan dia ? bagaimana dengan idola idola kalian ? bukankah kalian juga mempunyai idola lain bukan ?. aku hanya diam saja jika mereka menghina idolaku karena menurutku terserah mereka mau berbicara buruk tentang idolaku yang penting aku tidak terpengaruh oleh mulut-mulut mereka. Itu lah kenapa teman-temanku sering bilang jika aku aneh.
            Di sekolah dan di kotaku permainan Bola menjadi sangat populer, bahkan menurutku setiap saat selalu ada perlombaan bola. Aku tidak menyukai bola, aku menyukai basket, entah kenapa permainan ini selalu menyihirku. Sudah kubilang aku tidak menyukai apa yang mereka sukai dan sebaliknya. Saat aku memasuki kelas 2 SMP aku sangat sedih karena harus berpisah dengan kakak itu, tapi aku bertekad agar dia bisa melihatku.
            Kejadian demi kejadian kulalui, dan ada satu kejadian membuatku sangat bingung. Sebut saja ini cinta monyet atau entahlah. Aku dekat dengan seseorang, dia bernama Tama, dia cukup pintar di kelas kami, Tama sangat menyukai temanku yang bernama Ami, Tama bilang dia menyukai Ami sejak dari SD, aku terkejut karena ku fikir bukan kah saat SD itu terlalu mudah untuk saling menyukai ?. waktu itu bulan puasa, aku ingat sekali dia sangat perhatian denganku, kami hanya berkomunikasi biasa saja, dan kufikir aku belum tepat untuk berpacaran karena aku masih menyukai kakak kelas itu. Aku tidak tau jika menganggap semua itu lebih dari spesial. Tama menembakku, saat itu aku bingung mau kujawab apa ? ini terlalu cepat, aku belum bisa terima dia karena aku menyukai orang lain. Dia terus memaksaku, akhirnya aku bingung dan kubilang iya. Tetapi seharian aku memikirkannya, aku terlalu cepat untuk jatuh cinta, aku bahkan tidak mengenalnya seutuhnya, akhirnya dengan tekad yang kuat akhirnya aku bilang jika belum tepat untukku untuk menerima cintamu aku memutuskan untuk tidak menyukainya. Teman-temanku bingung dengan alasanku ini, aku hanya berbohong dengan alasan yang kubuat. Tetapi sebenarnya, aku menyukai kakak kelas itu dan rasa sayangku ke Tama itu hanya rasa suka sebagai teman saja dan tidak lebih.
            Semester selanjutnya pun dimulai,aku menginjak kelas 3 SMP disini aku bertemu dengan sosok yang sangat membuatku senyum dan tertawa, dia bisa membuatku merasakan hal yang sama dengan kakak kelas itu. Dia bernama Juan, tetapi sayang dia menyukai sahabatku yang bernama Uchi, dan ku dengar mereka berpacaran, akupun merasa sakit hati, tetapi aku berfikir bukankah dari awal aku hanya menyukai satu orang ?. jujur ini adalah semester dimana aku sangat berat bagiku karena satu per satu teman-teman istimewaku pergi, mereka melanjutkan hidup mereka sendiri, mereka tidak disini lagi mereka hilang dan jauh ini titik dimana aku mulai merasakan bahwa kenangan itu sangat indah, bahkan aku selalu membuat setiap saat itu menjadi berharga, aku menghabiskan waktu dengan mereka.
            Aku sangat sedih ketika mereka pergi, karena mereka pernah menjadi bagian dari hidupku, mereka pernah menggoreskan serpihan-serpihan kenangan itu di dalam hidupku. Aku bahkan berjanji jika aku menjadi penulis nanti aku akan menceritakan kejadian ini kepada dunia agar mereka tau jika, seorang gadis kecil bernama Emma Amelia pernah bercerita tentang hidupnya bersama dengan teman-teman anehnya. Tidak ada teman seperti mereka. Kami melakukan hal-hal yang lucu, kami pernah di jemur di tengah lapangan karena kami bernyanyi sekelas,itu hanya sebagian dari pengalamanku bersama mereka, masih banyak lagi pengalaman-pengalaman yang lainnya yang membuat aku menjadi bahagia sekaligus sedih ketika mengingat mereka kembali.
            Setelah UN selesai, sekolahku memutuskan untuk mengadakan jalan-jalan ke kota wisata lampung, kami sangat senang, walaupun ada beberapa yang tidak ikut, tapi kami merasa sangat bahagia. Saat di lampung kami menuju beberapa teman wisata di sana. Hal yang paling istimewa di sana saat di Pantai Bagus, kau tau apa yang menarik ? yah disana kami bersama, tertawa tidak ada kesedihan yang ada hanya sebuah tawa dan senyuk yang terukir indah, mungkin laut pun setuju jika kami bersama, bahkan lautpun tak rela jika kami berpisah. Suasana pantai yang tenang membuat siapa saja merasa bahagia. Disana aku duduk disebuah pondok sendiri melihat mereka sibuk dengan hal-hal yang lucu. Tiba-tiba seorang temanku duduk di sebelahku sambil berkata, “ bukankah laut juga bahagia jika kita bersama ? andai saja hal ini tidak harus terjadi aku masih ingin melihat wajah-wajah aneh ini mebuatku tertawa lagi, aku tidak yakin bagaimana suatu saat nanti jika mereka semua pergi? Aku tidak jamin jika ada yang seperti mereka lagi, jika di beri 1 kesempatan lagi aku ingin mereka menangis bersamaku.”. aku hanya terdiam mendengarkan perkataan sahabatku itu, angin pantai masih saja menhembus ke wajahku membuat rambutku terbang ke wajahku, jujur sebenarnya aku juga berfikir seperti itu, tapi aku tidak hanya bingung, bukankah Tuhan sudah memberi kita kesempatan kedua setiap hari? Tetapi kita tetap mengabaikannya dan setelah waktu perpisahan terjadi kalian ingin meminta di ulang ? tidakkah itu serakah ? kenapa tidak dari dulu kita membicarakan hal ini ?. aku tersenyum dan berkata, “ kau tau jika Tuhan selalu memberikan hari esok sebagai kesempatan kedua ? tapi kenapa kita tidak menyadari itu ? kenapa kita menyadari disaat kita akan menjauh satu persatu. Tuhan itu adil hanya saja kita sangat malas untuk melakukannya, kau tau jika aku sangat merindukan wajah-wajah itu ? mungkin suatu saat nanti jika aku sudah dewasa dan sudah keluar negeri aku berjanji aku akan bertemu lagi dengan kau dan mereka semua, mungkin topik pembicaraan kita nanti berbeda, kita sibuk dengan pekerjaan dan hanya sedikit mengingat kejadian dulu tapi jangan khawatir aku akan membuat kenangan itu hidup kembali.” Aku memegang pundaknya sambil tersenyum, dia juga tersenyum sambil berkata, “aku akan menunggu hari itu kawan, menunggu kita semua sukses dan menunggu kau pulang dari negeri orang seperti yang kau impikan saat ini, aku berjanji” ujarnya. Hari ini ingin rasanya aku bicara kepada laut, jika aku sekarang sedang bahagia, aku memejamkan mataku sejenak, aku berkata dalam hati “tenang lah kawan, aku akan menjadi sukses nanti, aku akan pergi keluar negeri, menemukan ilmu baruku di negeri orang mengharumkan nama Indonesia dan pulang lagi untuk menemui kalian semua, tidak penting berapa umur kita nanti, aku akan mengingat hal-hal itu semua, tunggu aku ketika aku sudah pulang dari negeri orang dan membawa seberkas kenangan kita”.
            Setelah itu, aku juga merasa ingin meninggalkan kota ini karena aku sudah bosan jika mereka sudah pergi, aku juga ingin mencari pengalaman baru, tetapi kedua orang tua tidak setuju. Akhirnya dengan berat hati aku tetap tinggal di kota ini, semenjak mereka tidak ada, aku merasa sendiri, aku menemukan orang-orang baru tapi tidak seperti mereka. Aku hanya pasrah setiap hari, tetapi sesuatu yang membuatku semangat lagi adalah kakak kelas itu lagi. Dia hadir lagi di hidupku. Aku sangat menyukai dia, aku bahkan masuk ke organisasi yang ia ketuai, aku sangat senang, bahkan dia bisa melihatku dan menyapaku walaupun hanya dianggap sebagai junior tapi aku sangat senang dan bahagia.
            Aku selalu berdiri di depan pintu kelasku menoleh kearahnya dan tersenyum dengan bahagianya tanpa ia ketahui, perasaan ini selalu sama, dan selalu membuatku bahagia. Aku bahkan mengikuti hal-hal yang berhubungan dengan dia. Aku mengikuti English Club di kelasku, kebetulan saat itu ada perlombaan di kota palembang dan aku bersama kedua temanku diutus untuk mengikuti lomba itu, meskipun tidak menang tapi aku merasa senang karena dia menyemangati. Aku selalu berusaha demi dia, tetapi dia sekarang telah pergi ke kota lain untuk melanjutkan pendidikannya, aku bahagia meskipun sedih, aku berjanji aku akan menjadi wanita yang dewasa dan aku akan menunggumu, kuharap kau juga begitu, tunggu aku pulang dari negeri orang untuk menyelesaikan pendidikanku.
            Ini sepenggal ceritaku, karena aku senang menulis tentang seseorang, cukup Tuhan dan aku yang tau tentang hal ini, karena aku hanya ingin menikmatinya sendiri karena aku belum mempunyai keberanian untuk mengungkapkan isi hatiku, nanti jika aku sudah sukses dan menyelesaikan pendidikan di luar negeri aku akan mengungkapkan semua ini dan aku sudah memikirkan resikonya tetapi aku tetap akan menemuinya dan akan menyatakan cintaku kepadanya. Aku tidak perduli dengan apa yang dibicarakan orang lain, karena ini isi hatiku hanya aku yang bisa mengubahnya atau tidak.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar