Umurku baru
waktu itu baru 12 tahun, mungkin sangat muda bagiku untuk mengenal namanya
cinta, yah sangat muda sekali, seharusnya aku memikirkan pendidikanku daripada
memikirkan cinta. Aku belum pernah mengenal yang namanya cinta sampai aku
bertemu dengan laki-laki itu. Yah sejak pertama kali aku melihat laki-laki itu
aku merasa jika aku punya sesuatu, sesuatu yang di sebut “cinta”. Dia kakak
kelasku dari SMP dan aku mulai menyukainya sejak kelas 1 SMP, aku tau bukannya
saatnya untukku mengerti apa artinya cinta.
Perkenalkan
namaku dinda purnama sari, ini ceritaku ketika masih sekolah. Aku tidak
mengerti mengapa semua ini terjadi, yang jelas seandainya jika saudara
laki-laki tidak masuk polisi mungkin kami sudah tinggal di negara tetangga.
Malaysia. Karena saudara laki-laki pernah mendapatkan sebuah tawaran kerja
disana. Aku agak gugup dan bingung jika harus menceritakan ini. Entahlah apakah
aku siap atau tidak.
(12, juli
2010 ketika aku pertama kali menginjakkan kakiku di jenjang SMP)
Hari ini aku
berjalan menuju sekolah baruku diantar oleh pamanku. Aku melangkah kan kakiku
pertama kali di sekolah ini sendirian. Kulihat semua orang sibuk dengan urusan
mereka masing-masing. Aku menduga-duga kelasku, saat itu aku hanya sendirian
tidak ada seorangpun menegur atau melihat kearahku.
Bel
berdentang, seorang guru laki-laki berdiri di belakang mikrofon sekolah, ia
mengeluarkan sebuah pengumuman untuk siswa baru harap untuk berbaris. Aku
berbaris paling depan sekali, aku melihat disebelahku mereka tersenyum kepadaku,
akupun tersenyum dan dia tidak menanyakan kepadaku siapa diriku.
Seluruh guru
berbaris di depan kantor guru. Seorang guru wanita yang bernama Diana
memberikan arahan kepada kami semua, ia mempersilahkan kepala sekolah baru kami
untuk menyampaikan maksudnya. Aku hanya melihat di sekelilingku, saat itu cuaca
sangat panas dan membosankan. Aku hanya memperhatikan siswa lama atau kakak
kelasku sibuk dengan gaya mereka masing-masing. Mereka berlomba-lomba
memamerkan seluruh barang-barang canggih mereka. Dengan gaya yang tinggi hati
mereka seakan ingin memamerkan jika mereka adalah penguasa di sekolah itu.
Setelah
kepala sekolah selesai menyampaikan amanatnya, guru wanita itupun segera
menyebutkan satu persatu nama kami untuk memasuki kelas baru kami. Dia berkata
jika kelas itu hanya sementara karena ini adalah masa-masa orientasi siswa. Aku
tak mengerti apa itu masa orientasi siswa, aku hanya mengangguk seolah setuju
padahal aku tak mengerti apa yang guru itu bicarakan.
Aku
memasuki sebuah kelas, aku masuk di kelas 1.2 aku duduk di bagian nomor 2 dari
depan, bersama dengan seorang perempuan bernama Clara, itulah pertemuan
pertamaku dengan clara, dia cantik dan juga manis, dia juga sangat ramah
kepadaku.
Hari
terakhir MOS,
Hari ini
hari terakhir aku menjalankan mos, aku sangat senang bertemu dengan orang-orang
dengan seribu karater yang berbeda. Seorang guru datang ke kelas kami, ia
berkata jika besok akan dimulai tahun pelajaran baru, ia berkata selamat datang
di dunia kalian yang baru. Aku tak pernah tau jika dunia baruku ini aku akan
berjumpa dengan orang itu.
(15 juli
2010)
Hari ini
adalah hari pertama ku masuk sekolah, lagi-lagi aku duduk sendirian di bangku
taman sekolah yang rindang. Banyak wajah-wajah baru yang nanti akan menuliskan
sebuah pengalaman baru untukku. Aku melamun sejenak, jika saja saudara
laki-laki itu menerima tawaran kerja di perusahaan malaysia, mungkin aku takkan
berada disini, aku akan tinggal di negara baru dengan semua yang serba baru.
Aku berkhayal bagaimana jika aku benar-benar di Malaysia, datang ke Indonesia
hanya dalam liburan saja.
Tiba-tiba
saja suara bel berhasil menyadarkanku dari lamunanku, aku langsung berbaris
seperti anak-anak yang lain. Seperti biasa wanita itu berdiri diatas podium
sambil menyampaikan amanatnya yang panjang di siang hari yang panas ini.
Akhirnya mungkinTuhan mendengarkan doaku, ia mengakhiri amanatnya dan langsung
menyebutkan kelas baruku.
Satu persatu
satu siswa di panggil namanya, aku menunggu giliranku, tiba saatnya giliranku,
aku berlari mengikuti seorang anak yang kebetulan di panggil sebelum namaku.
Dia berbaris, aku mengikutinya berbaris, seorang guru perempuan yang sudah agak
tua berdiri di depanku. Dia akan menjadi wali kelasku, aku berbaris mengikuti
yang lainnya. Ia menyuruh semuanya masuk ke kelas. Aku duduk nomor dua dari
belakang bersama dengan teman SD ku dulu.
Seseorang
mengajakku bertukar tempat dan aku menyetujuinya, aku duduk dengan seorang
gadis bernama Putri, dia sangat baik, dia masih keturunan china dan dia juga
seperti diriku, pecinta Justin Bieber. Kami akhirnya berteman.
(PERTEMUAN PERTAMAKU DENGAN LAKI-LAKI ITU....)
Aku sedang
mencari kelas sepupuku, aku bertanya kepada seorang seniorku, dan dia
menunjukkan kelasnya. Saat itu aku menghampiri sepupuku yang bernama Saskia, saat
aku sedang berbincang dengan sepupuku, laki-laki itu menghampiri sepupuku, itu
adalah pertama kali aku bertemu dengan pria itu. Pria yang sampai saat ini
masih kusukai, aku melihat kearahnya, ia tersenyum kepadaku dia bertanya kepada
sepupuku siapa aku. Sepupuku menjelaskan jika aku adalah keponakan dia. Dia
hanya mengangguk sambil tersenyum. Aku melihat senyum itu untuk pertama
kalinya. Dan untuk pertama kalinya aku bertemu dengan pria itu.
Aku selalu
mencari tentang pria itu, tentang orang yang hingga sekarang mampu membuatku
jatuh cinta. Aku mendengar dari semua orang bahwa dia bernama Bryan. Dia kakak
kelas yang pintar, semua orang bilang jika ia selalu mendapatkan juara umum
berturut-turut, aku mencari informasi tentangnya. Tapi belakang ini aku berhenti
mencari informasi tentang dia karena aku disibukkan dengan ujian kenaikan
kelasku.
Setiap
hari aku selalu bertemu dengannya, dia selalu bersama dengan teman-teman. Aku
melihat dia, selalu ceria. Aku sebenarnya sedih, jika aku naik kelas itu artinya
aku akan berpisah dengannya, tapi aku bertekad untuk mengejar cintaku di SMA
nanti.
(perpisahan dengan laki-laki itu.............)
Aku
sangat sedih, ternyata hari itu adalah hari dimana aku terakhir melihat dia di
sekolah ini, hari itu aku memberanikan diriku untuk menegurnya hanya sekedar
untuk basa-basi saja. Dia akhirnya mengenalku walau hanya sebentar, dan itu
adalah hari terakhir dimana aku bertemu dengannya di sekolah itu. Jujur aku
sangat sedih melihat itu semua, tetapi aku tetap bertekad jika aku harus
mengejar cintanya di SMA nanti.
(PERJUMPAANKU
DENGAN LAKI-LAKI ITU LAGI...... DI SMA)
Kau tau,
jujur sebenarnya aku tak ingin bersekolah di SMA itu, aku ingin pindah
merasakan pengalaman yang baru. Tetapi laki-laki itu lagi yang menyemangatiku.
Aku sangat amat bahagia. Aku masuk kesebuah eskul, aku tidak tau jika dia
adalah ketua eskul itu. Ia menyuruhku untuk berkenalan, aku pun berkenalan, dia
mulai menanyakan hal-hal tentang diriku. Aku sangat senang karena bisa dekat
dengan orang itu. Orang itu dia lagi-lagi hidup di kepalaku, aku mungkin tak
sering bertemu dengan dia, bercerita, mengobrol atau bahkan bertukar kabar,
tapi aku menyukainya lagi dan lagi, aku selalu menyayanginya mencintainya.
Jujur
seandainya saja, dia tau tentang diriku, seandainya saja dia melakukan hal yang
sama seperti yang kulakukan padanya, aku bahagia. Tak masalah jika kita
menganggumi seseorang dari jauh. Tak apa kita menyukai seseorang tapi ia
menyukai orang lain. Aku menyukainya, dan terus menyukainya. Jika suatu saat nanti
aku menyukai orang lain dia akan selalu ada di dalam hatiku seperti sebuah
“bayangan”.
Orang itu,
ia berhasil mendobrak pintu hatiku. Tetapi aku malah menutupnya kembali. Bukan.
Bukan karena aku ingin dia bersungguh-sungguh, tetapi aku hanya ingin, aku saja
yang membuka hatiku untuk dia tanpa harus mendobraknya. Mungkinkah ini sebuah
kebalikan atau entahlah, yang terjadi sekarang aku yang berusaha mendobrak
pintu hatinya tetapi bukan untuk pintu utama melainkan untuk pintu rahasia,
dimana diakan menemukannya dengan hati bukan dengan matanya.
Seandai saja
kau tau diriku, aku selalu menunggumu, aku bahkan berdoa kepada TUHAN, jika
suatu saat nanti kau adalah masa depanku. Aku akan berpetualangan untuk dunia
pendidikanku dulu, aku akan memperjuangkan pendidikanku dulu, jika suatu saat
nanti aku sudah sukses aku akan mencarimu, aku tak perduli apa kau sudah
mempunyai orang lain atau tidak. Yang jelas aku akan mengutarakan isi hatiku
meskipun keberanianku sangat kecil.
Aku
menyukaimu, aku tidak ingin hanya aku dan TUHAN saja yang tau. Aku menyukaimu
dan aku tidak perduli apa kau menyukai orang lain atau menyukaiku juga. Aku
hanya takut, jika aku menemukan penggantimu, jika ada yang berhasil mendobrak
hatiku, jika ada yang berhasil melawan waktu untuk menemuiku, jika ada yang
berhasil menggeser namamu di hatiku, jika ada yang bisa menghapus ukiran namamu
di hatiku, kau baru datang dengan sejuta cintamu untukku memberikan semuanya
dan meminta maaf dengan seribu penyesalan.
Haruskan aku
menertawakanmu dan berkata jika kau menyesal mengabaikanku ? TIDAK !! aku takut
jika itu terjadi denganku. Mungkin aku akan menangis dan berkata “kau selalu hidup di hatiku tapi hanya
sebagai ilusi bukan nyata” . aku mungkin gadis aneh menurutmu, disaat semua
orang menyukai hujan, aku malah takut. Disaat mereka menyukai langit, aku malah
sedih. Disaat mereka menyukai lagumu aku malah menyukai yang lain. Disaat
mereka tertawa aku malah diam terkadang melamun. Kau tau tak banyak hal yang
dihidupku sama seperti mereka. Mereka suka berhias sedangkan aku benci berhias.
Disaat
banyak mereka menyukai bola aku hanya memilih basket. Mereka selalu berkata “kau menyukai hal yang kami benci dan kami
menyukai hal yang kau benci” . mungkin aku akan menunggu, tapi tidak di
sini, di waktu ini atau besok dan lusa. Aku menunggumu di satu hari di sebuah
tempat yang sama-sama kita sukai.
“jadi, sampai jumpa masa depanku di sebuah
negara yang kita berdua sukai,
Aku menunggumu di sana
dengan satu harapan dan seribu cinta
Bukan seribu harapan
dan satu cinta, karena
Di tiap cinta itu
terdapat harapan-harapan yang tersembunyi,
Aku menyukaimu “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar